Wabah penyakit Covid-19 ini menjadi sesuatu yang luar biasa tidak terlepas dari peran teknologi komunikasi. Tingkat persebaran informasi yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat. Implikasinya membuat perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan ketimpangan dari sisi keseimbangan permintaan dan penawaran. Prediksi perekonomian Indonesia turun signifikan pada 2020 seakan menjadi kenyataan.
Dampak dari terjadinya wabah Covid-19 ini bukan hanya sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak secara ekonomi.
Kondisi ini diperparah dengan beberapa negara yang menerapkan kebijakan lockdown sehingga mempengaruhi impor bahan baku dan barang modal. Pada akhirnya produksi turun, barang langka, dan harga barang meningkat. Kenaikan harga barang yang disertai penghasilan yang menurun merupakan kondisi fatal daya beli masyarakat.
Secara dampak diperekonomian Indonesia sendiri, salah satu faktor dari Virus Corona (Virus Covid 19) menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam beberapa minggu terkahir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.
Wacana lockdown dapat membuat laju perekonomian semakin berat layaknya yang terjadi di negara Itali dan India. Tingkat konsumsi melemah yang mempengaruhi beberapa indikator penopang ekonomi. Pasokan bahan pangan dan kebutuhan yang menurun menyebabkan harga naik. Hal ini akan menimbulkan kelangkaan barang, yang akhirnya memicu keresahan sosial.
Kebijakan tersebut juga akan disertai penghentian aktivitas banyak pekerja yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin jatuh. Di Indonesia, sebesar 80% aktivitas usaha seperti UMKM masih membutuhkan lalu lintas manusia dan interaksi langsung masyarakat.
Menurut data penelitian, dibutuhkan sekitar 70%-80% dari populasi yang terinfeksi dan sembuh. Resiko terhadap kesehatan semakin tinggi dan secara ekonomi akan berpengaruh pada tingkat produktifitas serta biaya perawatan yang tinggi akibat banyaknya yang terdampak.
solusi yang perlu dimaksimalkan adalah kebijakan moneter dan makro prudential melalui penurunan suku bunga dan menjaga stabilitas nilai tukar.
Jika masyarakat bisa kompak, perekonomian Indonesia bisa kembali seperti sedia kala. Juga harapannya laju penyebaran virus covid-19 ini berhenti sebelum memasuki bulan ramadhan agar silaturahmi tetap bisa Kita laksanakan.
Dan sebagai gantinya indonesia yang tidak menerapkan kebijakan lockdown, maka rakyat indonesia harus mengikuti physical distancing, menjaga jarak aman, menjaga kebersihan dan mengikuti kebijakan permerintah dengan baik.
https://www.tagar.id/covid19-dan-solusi-atasi-dampak-krisis-ekonomi/amp/
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/66831-Dampak-Pandemi-Covid-19-Pada-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia
https://idcloudhost.com/menelusuri-bagaimana-dampak-virus-corona-covid-19-bagi-perekonomian-indonesia/
Dampak dari terjadinya wabah Covid-19 ini bukan hanya sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak secara ekonomi.
Kondisi ini diperparah dengan beberapa negara yang menerapkan kebijakan lockdown sehingga mempengaruhi impor bahan baku dan barang modal. Pada akhirnya produksi turun, barang langka, dan harga barang meningkat. Kenaikan harga barang yang disertai penghasilan yang menurun merupakan kondisi fatal daya beli masyarakat.
Secara dampak diperekonomian Indonesia sendiri, salah satu faktor dari Virus Corona (Virus Covid 19) menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam beberapa minggu terkahir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.
Wacana lockdown dapat membuat laju perekonomian semakin berat layaknya yang terjadi di negara Itali dan India. Tingkat konsumsi melemah yang mempengaruhi beberapa indikator penopang ekonomi. Pasokan bahan pangan dan kebutuhan yang menurun menyebabkan harga naik. Hal ini akan menimbulkan kelangkaan barang, yang akhirnya memicu keresahan sosial.
Kebijakan tersebut juga akan disertai penghentian aktivitas banyak pekerja yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin jatuh. Di Indonesia, sebesar 80% aktivitas usaha seperti UMKM masih membutuhkan lalu lintas manusia dan interaksi langsung masyarakat.
Menurut data penelitian, dibutuhkan sekitar 70%-80% dari populasi yang terinfeksi dan sembuh. Resiko terhadap kesehatan semakin tinggi dan secara ekonomi akan berpengaruh pada tingkat produktifitas serta biaya perawatan yang tinggi akibat banyaknya yang terdampak.
solusi yang perlu dimaksimalkan adalah kebijakan moneter dan makro prudential melalui penurunan suku bunga dan menjaga stabilitas nilai tukar.
Jika masyarakat bisa kompak, perekonomian Indonesia bisa kembali seperti sedia kala. Juga harapannya laju penyebaran virus covid-19 ini berhenti sebelum memasuki bulan ramadhan agar silaturahmi tetap bisa Kita laksanakan.
Dan sebagai gantinya indonesia yang tidak menerapkan kebijakan lockdown, maka rakyat indonesia harus mengikuti physical distancing, menjaga jarak aman, menjaga kebersihan dan mengikuti kebijakan permerintah dengan baik.
https://www.tagar.id/covid19-dan-solusi-atasi-dampak-krisis-ekonomi/amp/
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/66831-Dampak-Pandemi-Covid-19-Pada-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia
https://idcloudhost.com/menelusuri-bagaimana-dampak-virus-corona-covid-19-bagi-perekonomian-indonesia/
Komentar
Posting Komentar